Kamis, 15 Desember 2011

Muhasabah Akhir dan Awal Tahun (Menyambut 1433 H)

Allah SWT berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan“.
(QS. A-Hasyr (59) : 18)

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat di atas merupakan panggilan lembut dari Allah. Dalam tafsir tersebut disebutkan bahwa : Hisaplah diri kalian,sebelum kalian dihisap di Yaumil Akhir. Lihatlah amal-amal shalih yang telah kalian tabung untuk kalian pada hari kembali kalian. Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa saja yang ada pada diri kalian.

Allah SWT juga berfirman :
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu. Barangsiapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri, dan barangsiapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang Rasul. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri ) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian kami binasakan sama sekali (negeri itu). Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahannam, dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik“.

Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman :
”Wahai bumi, penuhilah orang-orang yang tidak mengejar-ngejarmu dan jauhilah orang-orang yang mengejar-ngejarmu”.

Saudaraku... Muhasabah merupakan Qadayah Imaniyah (Masalah Keimanan). Salah satu karakteristik seorang muslim yang beriman adalah selalu bermuhasabah (evaluasi diri). Dimanapun dan kapanpun, setiap detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun yang berlalu tak lepas dari mengintrospeksi diri. Dengan muhasabah inilah, kita dapat meningkatkan kualitas keimanan kita. Salah satu sarana evaluasi diri adalah saat menunaikan Shalat. Karena itu, shalat yang khusyu’ mengantarkan seseorang pada derajat keimanan yang paling tinggi.

Seorang sahabat Rasululah SAW, Sayyidina Umar r.a. mengatakan : ”Hisaplah diri kalian sebelum kalian di hisap. Timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Karena sesungguhnya hisapan hari ini lebih baik dari hari esok (kiamat)”.

Abu Bakar Ash-shiddiq r.a mengatakan : ”Lidah inilah yang menjerumuskan saya ke dalam dosa. Ingin saya menjadi pohon saja yang dimakan dan dilumat dan tidak diminta pertanggungjawaban”. 

Sumber : http://wad5ive.multiply.com/tag/muhasabah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar