Rabu, 18 Januari 2012

Keutamaan Pencari Ilmu dan Ahli Ilmu

Senin, 18 Juli 2011

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah SWT. dan Rasul-Nya telah mewajibkan kepada manusia untuk senantiasa menuntut ilmu. Di balik perintah dan ajarannya terkandung kebaikan bagi manusia.

Menuntut ilmu dan yang berilmu memiliki beberapa keutamaan. Adapun keutamaan-keutamaan bagi orang berilmu dan mencari ilmu:


1. Ditinggikan derajatnya dari orang lain

Allah dengan tegas membuat perbandingan yang ditujukan kepada hamba-Nya untuk mengetahui kedudukan antara orang berilmu dan orang tak berilmu (bodoh).

Firman Allah:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. Al-Mujadilah (58): 11).


2. Derajatnya lebih utama dari para syuhada (orang-orang yang mati syahid)

“Nabi bersabda: “Kebaikan dunia dan akhirat dengan ilmu serta kemuliaan dunia dan akhirat dengan ilmu dan seorang yang berilmu lebih utama di sisi Allah daripada seribu orang yang mati syahid.”

3. Derajatnya lebih tinggi dari ‘Abid (para ahli ibadah)

ان فضل العا لم على العا بد كفضلى على اد نى رجل من امتي.
“Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah, sebagaimana keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara umatku.”

4.Orang kepercayaan Allah

Rasulullah telah bersabda,“Orang alim itu ialah orang kepercayaan Allah di bumi-Nya.”

5.Pewaris para nabi

Rasulullah Saw bersabda, “Ulama adalah pewaris para nabi.”

6. Didoakan para penghuni langit dan bumi

“Sesungguhnya para penghuni langit dan bumi hingga ikan-ikan yang ada di laut memintakan ampunan bagi orang alim.”

7.Para pencari ilmu akan dimudahkan memasuki surga

عن ابى هريرة عن النبى صلى الله عليه وسلم انه قال: من سلك طريقا الى العلم سهل الله به طريقا الى الجنة.
"Man salaka thariqan ilal 'ilmi sahalallaahu bihi thariqan ilal jannati".
“Dari Abu Hurairah dari Nabi saw dia berkata: “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

8. Mencari ilmu lebih lebih dicintai Allah daripada ibadah 1000 tahun

Nabi bersabda, “Duduk satu jam di samping ulama lebih dicintai oleh Allah daripada ibadah seribu tahun.”

Begitu banyak reward (pahala) yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya bagi orang yang menunutut ilmu. Sampai-sampai Allah meninggikan derajat para ahli ilmu dan Rasul-Nya pun menjanjikan pada umatnya bahwa Allah akan memudahkan jalan dalam meraih kenikmatan surga.

Berdasarkan dalil-dalil di atas kita dapat memahami bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu dan orang yang berilmu adalah istimewa di hati manusia dan di sisi Allah.


Disadur dari:

Ilmi, Miftahul, 10 Langkah Terbaik Dalam Kehidupan, Jombang: Lintas Media, 2007.

Usman bin Hasan, Duratun Naashihiin,cet. ke- 4, Beirut: Daar al-Kitaab al-Islaami, 1949.

الحمد لله رب العا لمين

Jaga 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW

Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama, Tahajjud
karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua, membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari
Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat,
jaga shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.

Kelima
jaga sedekah setiap hari.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam
jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

Ketujuh, amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Dzikir, kata Arifin Ilham, adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berdzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya.
“Dzikir merupakan makanan rohani yang paling bergizi,” katanya, dan dengan dzikir berbagai kejahatan seperti narkoba, KKN, dan lainnya dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat hewani yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Oleh : HM Arifin Ilham

Hikmah dari Wudhu sebelum Tidur


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_xNUaeRLPQlXOF2o51Cz1O0O2_6WIT9LkvkWOXWM9KesYR9x2fvr3dj8Sy9cCPmQc-NIh8TlgQlFutVFGo97p3FDZHuHVnB-J1QzfJcIIrcaOockXe_hqu3ODR4nSJdYWsUVBTSa3ldY/s1600/wudhu.gifRasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu') maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap 'Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'". (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)

Penjelasan: Seseorang yang berwudhu' sebelum tidur, maka ia tidur didalam keadaan suci dan apabila kemudian ia bangun, maka malaikat turut membacakan doa untuk memintakan ampun orang tersebut dari Allah SWT. Dengan hadits ini Rasulullah SAW memberikan semangat kepada kita supaya berwudhu' sebelum tidur karena Allah adalah Zat yang Maha Suci dan mencintai kesucian. Oleh karena itu, orang yang berwudhu' sebelum tidur adalah orang-orang yang memenuhi panggilan Allah ini, yaitu menjaga kesucian.

Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Syaithan mengikat tengkuk salah seorang diantara kamu ketika ia tidur dengan 3 ikatan. Kemudian syaithan itu meniup tiap-tiap ikatan dengan ucapan masih panjang waktu malam, kerana itu teruslah tidur. Apabila ternyata ia bangun lalu dia mengingati Allah, nescaya ikatannya itu akan terlepas. Jika ia berwudhu' maka akan terlepas satu lagi ikatan dan jika ia sholat, maka akan terlepas pulalah seluruh ikatan sehingga ia bangun dengan badan yang bersih serta semangat yang segar. Tetapi jika dia tidak bangun, maka perasaannya menjadi lemah lagi malas". (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.)

Penjelasan: Setiap orang yang merebahkan dirinya untuk tidur, maka pada saat itu syaithan akan mengikat 3 simpul talinya pada diri yang bersangkutan . Apabila ternyata orang itu terus tidur sampai kewaktu pagi berarti syaithan itu berhasil, tetapi apabila ia bangun ditengah malam, kemudian dia ingat kepada Allah, maka ikatan syaithan tersebut terlepas dan apabila ia kemudian berwudhu' maka ikatan tali syaithan yang kedua terlepas. Dan jika ia kemudian berdiri untuk solat malam, maka lepaslah seluruh ikatan tali syaithan tersebut dan orang semacam ini akan menikmati kesegaran badan dan kesegaran rohani pada pagi harinya, sehingga rasa malas menjadi hilang. Semoga kita mendapat hidayah dari sabda yang mulia Baginda Rasulullah SAW.. insya Allah..

Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,

إنها ضجعة لا يحبها الله عز وجل

"Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla." (HR. Ahmad dan Al-Hakim. Beliau menyatakan bahwa sandanya shahih sesuai syarat muslim hanya saja Imam Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkanya).

Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.

Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara' bin Azib radliyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;

إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ

"Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat." (HR. Bukahri dan Muslim serta yang lainnya).

Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.

Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.